Senin, 19 September 2011

kuda-kuda

Bentuk atap harus ditunjang oleh struktur atap yang memadai, agar atap berbentuk dan berfungsi dengan baik.  Dalam merancang struktur atap, harus mengetahui secara pasti beban mati dan beban hidup pada atap.  Beban mati terdiri dari: berat atap sendiri, berat langit-langit dan berat perlengkapan atap/bangunan.   Beban hidup terdiri dari: manusia, hujan, dan angin.   Bentuk struktur atap ditentukan oleh bentuk atap, bahan struktur, bentuk ruang (langitlangit), dan sistem struktur.   Unsur-unsur struktur atap terdiri dari: reng, usuk, gording, kuda-kuda, jurai, dan unsur pengaku lainnya.
a.  Konstruksi kuda-kuda kayu
Kuda-kuda kayu tersusun dari rangkaian rangka batang kayu, yang   terdiri dari: kaki kuda-kuda, balok tarik, balok gantung, sokong, dan pengaku. Bentuk rangka batang kuda-kuda kayu pada umumnya sederhana. Kayu hanya efeftif untuk sambungan tekan sehingga bentang kuda-kuda kayu konvensional tidak lebih dari 9 m.
Bentuk sambungan simpul kuda-kuda kayu harus sesuai dengan gaya yang bekerja pada rangka batang, yaitu apakah batang tarik atau batang tekan.   Untuk batang tekan, sambungannya berupa gigi dan pen alur, dan untuk sambungan batang tarik dipergunakan takik dan baut.   Bentuk dan ukuran gigi menentukan kekuatan kaki kuda-kuda. Bentuk gigi yang kuat adalah tegak lurus batang kaki kuda-kuda, dan sudut luarnya terbagi sama.   Antara gigi sambungan dan kayu muka tidak boleh terlalu dekat, karena kekuatan gesernya menjadi melemah. Ukuran minimum antara muka gigi dengan ujung kayu muka minimum 12 cm, (Heinz Frick, 2004). Ukuran kayu yang dipergunakan untuk kuda-kuda kayu yaitu, balok: 8 x 12, 8 x 14, 8 x 15, 6 x 10, 6 x 12, usuk: 5 x 7, 4 x 6 dan untuk reng: 2 x 3, dan 3 x 4 cm.
Penyambungan balok kuda-kuda kayu menggunakan balok kunci atau klos gapit, yang diperkuat dengan baut minimal 4 buah. Jarak antara baut minimum 7 diameter baut, sedangkan jarak baut dengan muka kayu 7 kali diameter dan atau ≥10 cm (Heinz Frick, 2004). Bentuk sambungan kayu memanjang yang dipakai yaitu: sambungan kait miring, sambungan kait lurus, dan kait mulut ikan. Jarak gording pada kuda-kuda kayu ditentukan oleh jenis bahan dan ukuran penutup atap.   Untuk bahan penutup atap genteng, jarak gording antara 1,5 m sampai 2,5 m. Untuk penutup atap asbes gelombang, jarak gording diambil 1  m. Jarak antar kuda-kuda ditentukan oleh ukuran gording yang dipakai, untuk gording kayu, jarak kuda-kuda maksimum 3 m, jarak yang lebih besar 3 m mengakibatkan gording melentur terlalu besar. Jenis kuda-kuda kayu pada struktur atap terdiri konstruksi kuda utuh, setengah  kuda-kuda  dan  kuda  pincang  pada  susut  ruang  untuk menyangga jurai.
b.  Konstruksi kuda-kuda baja
Kuda-kuda baja cocok untuk atap yang bentangnya lebar, di atas 9 m. Sifat  baja  yang  kuat  menahan  gaya  tarik  dan  desak  memungkinkan dikonstruksi lebih bervariasi dan hemat bahan.   Sambungan kuda-kuda baja cukup stabil terhadap beban gaya batang, karena menggunakan baja simpul dan alat sambung baut atau las.   Susunan rangka batang kuda- kuda baja berkembang sejak lama dan sudah digunakan dengan resiko
yang kecil. (Gambar 7).  Profil baja yang banyak dipergunakan untuk kuda-kuda baja yaitu profil siku (L), untuk gording profil C atau U, dan unkuk kolom profil H atau I.   Pada bentang ruang yang lebarnya lebih dari 10 m digunakan  kuda-kuda  trapesium  yang  jumlahnya 1  buah  atau  lebih, bergantung pada lebar ruangnya.
c.  Rangka atap beton

3 komentar:

  1. kalau boleh tau, dapat dari buku apa ya mas?

    BalasHapus
  2. Mohon petunjuk berapa kemiringan kuda kuda genteng dgn lebar bangunan 11,5 meter..??? Terimakasih

    BalasHapus
  3. Casino Finder (Google Play) Reviews & Demos - Go
    Check Casino Finder https://vannienailor4166blog.blogspot.com/ (Google Play). A look at some of the best gambling sites in the https://deccasino.com/review/merit-casino/ world. They offer bsjeon a jancasino.com full gri-go.com game library,

    BalasHapus